
“Hari
ini kita melaunching Raskin untuk tahun 2015. Ini dilakukan untuk
mencegah harga beras di pasar yang mulai merangkak naik bahkan sekarang
sudah mulai Rp 8.000 hingga Rp 8.500. Penyaluran Raskin 2015 ini akan
sampai ke setiap Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel kemudian Kab/Kota
akan mengatur dan menyalurkan dimana yang akan diberikan Raskin ini”
ucap Sekda.
Lanjutnya,
harga beras raskin ini hanya Rp 1.600 dan tidak boleh lebih dari itu.
Mari kita semua kontrol penyaluran raskin ini. “Kalau ada persoalan yang
ditemui di lapangan, ini adalah tanggung jawab Bupati danWalikota
tersebut. Kita akan meminta laporan secara berkala kepada Bupati
danWalikota” terangnya.
Disamping
itu, dengan adanya beras Raskin pula, kenaikan harga beras itu bisa
dikendalikan. Bayangkan jika harga beras itu sampai Rp 10.000. Tentu
untuk masyarakat yang perekonomiannya masih rendah, ini sangat
memberatkan mereka.
Sementara
itu, Kepala Divisi Regional (Divre) Sumsel dan Babel, Basirun
mengatakan tahun 2015 ini, Perum Bulog Sumsel mendistribusikan 19 ribu
ton Raskin ke seluruh Kab/Kota yang ada di Sumsel.
“Sebanyak
19 ribu ton Raskin in akan didistribusikan hingga bulan Maret. Untuk
jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang menerima raskin pada 2015 ini
sebanyak 419 ribu RTS” tutur Basirun.
Selain
itu, pihaknya menargetkan untuk tahun 2015 ini, penyerapan mencapai 100
persen dikarenakan Cash and carry dan tidak ada tunggakan.
“
Untuk tahun 2014 yang lalu, penyaluran Raskin Sumsel sebanyak 78.480
juta ton atau 99,9 persen yang tersalurkan. Tersisa 41 ton dari
Kabupaten Banyuasin yang belum tersalurkan karena sudah mencapai batas
waktu 31 Desember meliputi Kualapuntian, Muara Sugian dan Muara Telang,"
pungkasnya.