Namun
museum yang dibangun dengan biaya us$24 juta atau sekitar rp.321 miliar di kota
universita, birzeit itu, belum memamerkan satu barangpun.
Rencana
pameran foto-doto warga palestina dari seluruh dunia tertunda namun peresemian
museum tetap dilakukan, rabu 18 mei.
Upacara
peresmian -yang diperkirakan akan menggarisbawahi pengalaman para pengungsi
palestina- sempat dihentikan untuk sementara, di tengah-tengah munculnya
sejumlah laporan tentang perbedaan pandangan antara direkturnya dengan badan
pengurus museum.
Pihak
manajemen berpendapat bahwa tidak adanya barang yang dipamerkan bukan sebagai
suatu hal yang memalukan.
Mereka mengatakan pembukaan museum akan memperingati
rampungnya pembangunan gedung dan tempat tersebut akan beroperasi penuh pada
akhir tahun//